Senin, 22 Februari 2010

“ Georg Simmel ”

Oleh : Wenny liztia

Topik : Georg Simmel

A. Bagaimana konteks biografi dan sosial dari Georg Simmel?Jelaskan secara singkat!

B. Bagaimana munculnya masyarakat?

C. Apa beda hubungan Diad dan Triad? Bagaimana dengan hubungan kelompok keempatan dan seterusnya?

A. Bagaimana konteks biografi dan sosial dari Georg Simmel? Jelaskan secara singkat!

Konteks biografi :

Georg Simmel lahir di Berlin pada tahun 1858 dari keluarga Yahudi yang kaya raya. Walaupun ayahnya meninggal dunia pada saat Simmel masih kecil ia tetap dapat hidup enak dan tidak kekurangan materi sedikitpun karena ayahnya telah menitipkan harta peninggalannya kepada kerabatnya untuk Simmel.

Simmel menempuh pendidikan tinggi di Univ. Berlin dan memperoleh gelar Doctor pada tahun 1885. Memang jika dilihat dari kemampuannya, Simmel adalah seoarang pemuda yang sangat pintar dan cemerlang dalam hal pemikiran-pemikirannya.

Konteks sosial :

Georg Simmel hidup dalam keadaan sosial Jerman yang bergejolak. Selama akhir abadke-19 Jerman mengalami suatu perkembangan yang meledak dalam bidang industri kapitalis, serta urbanisasi yang meningkat dengan pesat. Berlin adalah suatu puast kegiatan ekonomi dan perdagangan. baik kelas borjuis maupun kelas proletariat meluas dengan pesat. Namun demikian, suasana politik Jerman sangat mencerminkan nilai-nilai aristokrasi semi feodal dan ideal disiplin militer Prusia. Kedudukan kaum buruh yang semakin baik diimbali dengan berbagai usaha kesejahteraan, tetapi pada umumnya struktur sosial ditandai oleh suatu perbedaan antara etos kapitalis yang sedang muncul dalam bidang ekonomi dan seperangkat ideal prakapialis dalam bidang politik.

Dalam kondisi seperti ini, Simmel tidak mau terlibat dalam bidang politik, kalaupun ia berbicara tentang masalah sosial politik atau ekonomi, itu hanya digunakannya untuk menggambarkan pokok-pokok pemikiran teoritisnya yang umum. Keterlibatan simmel berakhir dengan pecahnya perang dan ia menjadi seorang nasionalis yang penuuh gairah. Coser mengemukakan bahwa ketidakmampuannya untuk mempertahankan pendirian yang tidak memihak merupakan reaksi terhadap korban menginalitas dan sikap objektif yang secara psikologis menumpuk.

Meskipun Simmel menolak model masyarakat yang bersifat organik dalam hal tertentu ia dipengaruhi oleh model evolusi Spencer mengenai kompeksitas sosial yang semakin bertambah. Evolusi ini berusaha menjelaskan perubahan masyarakat secara bertahap dari suatu struktur yang sederhana dengan diferensiasi yang rendah dan sangat homogen, kesuatu struktur yang lebih kompleks dengan diferensiasi serta heterogenitas yang tinggi. Publikasi Simmel yang pertama berjudul “On social differentiation” menjelaskan dasar-dasar pembentukan kelompok yang berubah dan keterlibatan sosial dari individu.

Yang banyak memberikan pengaruh pada Simmel adalah seorang ahli filsafat Jerman yang bernama Immanuel Kant. Kant mengembangkan suau perspektif filosofis yang didasarkan pada pembedaan antara persepsi manusia mengenai gejala dan hakikat dasar dari benda-benda seperti mereka berada dalam dirinya sendiri. ia memperlihakan bahwa kita tidak pernah dapat mengetahui benda seperti benda itu berada dalam dirinya sendiri, tetapi hanya karena mereka muncul menurut kategori-kategori kesadaran atau pikiran tertentu yang bersifat a priori. Menurut Kant ada kategori pikiran fundamental tertentu yang bersifat a priori (ruang, waktu, sebab dan seterusnya) yang tidak didasarkan pada rangsangan inderawi tetapi membentuk kesadaran subjektif kita akan dunia empiris diluar kita.

Begitu Simmel menerapkan model berfikir ini tentang kenyataan sosial, ia menyadari bahwa perkembangan pengetahuan sosiologi meliputi lebih daripada hanya sekedar mencatat hukum-hukum universal yang jelas tersingkap oleh data empiris. Sebaliknya pikiran manusia dalam menjalankan fungsi memilih, mengorganisasi pada waktu menginterpretasikan data empiris, ia menggunakan kriterianya sendiri dalam proses ini yang tidak terdapat dalam fakta empiris itu sendiri.

Simmel juga menganalisa konflik dialektik antara bentuk-bentuk sosial yang sudah mapan yang tercermin dalam institusi-institusi yang ada dan pola-pola budaya serrta proses hidup itu sendiri yang secara terus menerus harus menciptkan bentuk baru bagi pengungkapannya sendiri. Perhatian Simmel tidak hanya pada sosiologi, ia menulis banyak hal dan member kuliah dalam bidang filsafat, etika, sejarah, kritik budaya umumnya , seni dan kritik sastra khususnya.

B. Bagaimana munculnya masyarakat

Munculnya masyarakat menurut Simmel dikenal dengan istilah vergesellschaftung yang secara harfiah berarti “proses terjadinya masyarakat”, atau disebut juga dengan istilah “Sosiasi” (sociation). Jadi munculnya masyarakat terjadi karena adanya interaksi timbal balik yang mana dalam proses tersebut individu akan saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Masyarakat lebih daripada jumlah individu yang membentuknya lalu ditambah dengan pola interaksi timbal balik dimana mereka saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Akan tetapi masyarakat tidak akan pernah ada sebagai suatu benda objektif yang terlepas dari anggota-anggotanya. Kenyataan itu terdiri dari kenyataan proses interaksi timbal balik. Pendekatan ini mengusahakan keseimbangan antara pandangan nominalis (yang percaya hanya pada individu yang rill) dan pandangan realis atau teori organik (yang mengemukakan bahwa kenyataan sosial itu bersifat independen dari individu yang membentuknya).

Contoh terbentuknya masyarakat menurut Simmel, misalnya sejumlah individu yang terpisah satu sama lain atau berdiri sendiri-sendiri saja, yang sedang menunggu dengan tenang di terminal lapangan udara tidak membentuk jenis masyarakat atau kelompok. Tetapi kalau ada pengumuman yang mengatakan bahwa kapal akan tertunda beberapa jam karena tabrakan, beberapa orang mungkin mulai berbicara dengan orang disampingnya, dan disanalah muncul masyarakat. Dalam hal ini masyarakat (sosietalisasi) yang muncul akan sangat rapuh dan semetara sifatnya, dimana ikatan-ikatan interaksi timbal baliknya itu bersifat sementara saja.

Proses munculnya masyarakat sangat banyak macamnya, mulai dari pertemuan sepintas lalu antara orang-orang asing ditempat-tempat umum sampai ke ikatan persahabatan yang lama dan intim atau hubungan keluarga. Tanpa memandang tingkat variasinya, proses sosiasi ini mengubah suatu kumpulan individu saja menjadi satu masyarakat (kelompok / sosiasi). Masyarakat ada pada tingkat tertentu dimana dan apabila sejumlah individu terjalin melalui interaksi dan saling mempengaruhi.

C. Apa beda hubungan Diad dan Triad? Bagaimana dengan hubungan kelompok keempatan dan seterusnya?

Adapun yang membedakan antara hubungan diad dan triad adalah jumlah orang yang terlibat dalam interaksi tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Simmel begitu jumlah orang yang terlibat dalam interaksi berubah, maka bentuk interaksi merekapun berubah dengan teratur dan dapat diramalkan.

Diad :

Bentuk duaan memperlihatkan ciri khas yang unik sifatnya yang tidak terdapat dalam satuan sosial apapun yang lebih besar. Hal ini muncul dari kenyataan bahwa masing-masin individu dikonfrontasikan oleh hanya seorang yang lainnya, tanpa adanya suatu kolektivitas yang bersifat superpersonal (suatu kolektivias yang kelihatannya mengatasi para anggota individu). Oleh karena itulah pengaruh yang potensial dari seseorang individu terhadap satuan sosial lebih besar daripada dalam tipe satuan sosial apapun lainnya. Dilain pihak, kalau seseorang individu memilih untuk keluar dari suatu kelompok duaan maka satuan sosial itu sendiri akan hilang lenyap. Sebaliknya, dalam semua kelompok lainnya, hilangnya satu orang anggota tidak ikut menghancurkan keseluruhan satuan sosial itu.

Keunikan bentuk duaan yang lain adalah dengan adanya istilah berdua itu sepasang, bertiga menjadi kerumunan (two is company, three is a crowd). Semua orang percaya bahwa rahasia dapat dijaga oleh satu orang, dan tidak lebih dari itu. Karena setiap orang dalam kelompok duaan hanya berhadapan dengan satu orang saja, maka kebutuhan tertentu, keinginan dan karakteristik pribadi dari teman lain itu dapat ditanggapi dengan lebih sunguh-sungguh daripada yang mungkin dapat dibuat dalam kelompok yang lebih besar. Akibatnya, hubunga duaan menjadi intim dan unik secara emosional yang tidak mungki terjadi dalam bentuk sosial lainnya. Hal ini menimbulkan sifat yang ekslusivistik kepercayaan bahwa kehidupan yang dihayati oleh dua orang tidak dapat dihayati bersama orang lain, dan tidak ada hubungan lain yang memiliki tingkat kekayaan emosional yang sama dengan itu.

Hubungan duaan tidak selalu disertai oleh perasaan-perasaan positif. Dalam situasi konflik, apapun masalah dan sebab musababnya, hubungan yang sangat intim seringkali membuat konflik malah menjadi lebih parah. Masalah konflik yang kelihatannya sepele bagi orang luar, ditanggapi dengan sangat emosional. Sesungguhnya keterbukaan mereka satu sama lain pada tingkat kepribadian yang sangat dalam membuat mereka mudah saling menyerang yang berhubungan dengan masalah kepribadian ini.

Triad :

Triad disini diartikan sebagai pihak ketiga. Salah satu pokok pikiran Simmel yang terkenal adalah diskusinya mengenai berbagai peran yang dapat dilakukan oleh pihak ketiga. Peran-peran ini yang tak mungkin kita temukan dalam bentuk duaan, meliputi penengah, wasit, tertius gaudens (pihak ketiga yang menyenangkan) dan orang yang memecah belah dan menaklukan (divider and conqueror). Dalam berbagai situasi, peran penengahlah yang muncul karena ikata antara kedua anggota dalam bentuk duaan itu didasarkan terutama pada hubungan mereka bersama pada pihak ketiga. Artinya, ikatan duaan bersifat tidak langsung. Misalnya, hubungan antara seorang ibu mertua dengan menantu perempuan didasarkan pada hubungan bersamanya dengan anak-suami yang mempunyai hubungan dengan keduanya secara terpisah. Namun dalam banyak situasi lainnya, kedua anggota duaan itu langsung berhubungan satu sama lain dan juga dengan pihak ketiga. Atau contoh lain, misalnya suami istri berhubungan satu sama lain, dan juga mempunyai ikatan bersama terhadap anak-anaknya. Karena alasan inilah, anak-anak sering merupakan faktor yang memperkuat perkawinan, artinya mereka memberikan suatu ikatan tambahan lagi pada kedua pasangan itu.

Hubungan keempatan atau lebih :

Dengan adanya tambahan orang lebih banyak lagi dalam suatu hubungan yang diperluas seperti hubungan keempatan, merupakan suatu kelompok yang terdiri dari empat orang adalah kelompok yang paling kecil dimana dapat terjadi pembentukan koalisi dengan ukuran yang persis sama. Kelompok yang terdiri dari lima orang adalah kelompok yang paling kecil dimana dapat terjadi pembentukan koalisi dengan ukuran yang tidak sama.

Karena kelompok tumbuh menjadi lebih besar, kemungkinan pembentukan sub kelompok internal itu bertambah besar. Kalau hal ini terjadi bentuk-bentuk sosial yang sesuai dengan jumlah yang terdapat dalam berbagai sub kelompok itu akan menjadi dominan.

2 komentar: