Senin, 22 Februari 2010

“ Max Weber ”

Oleh : Wenny liztia

Topik : Max Weber

A. Bagaimana konteks biografi dan sosial dari Max Weber ? Jelaskan secara singkat!

B. Apakah itu tindakan sosial ? jelaskan beserta contoh sendiri!

C. Apa hubungan tindakan sosial dan makna ?

D. Apa itu makna ? ada berapa jenis makna? Bagaimana memahami makna?

A. Bagaimana konteks biografi dan sosial dari Max Weber? Jelaskan secara singkat!

Konteks biografi

Nama : Max Weber

Tempat / Tgl lahir : Erfurt , Thuringia 1864

Agama : Protestan

Pendidikan : Jrsn. Hukum Univ. Berlin & Jrsn. Ekonomi Univ. Freiburg

Karier : Pengacara & Pengajar di Univ. Berlin

Karya : a. Tendencies in the development of the situation of rural workers

In eastern germany ( 1894 )

b. The social cause of the decadence of ancient civilization ( 1894)

c. The protestant ethic and the spirit of capitalism ( 1904 )

d. Essay on some categories of comprehensive sociology ( 1913 )

e. The economie ethich of universal religions ( 1915 )

f. The sociology of religion ( 1916 )

g. Economy and society ( 1919 )

Meninggal dunia : Munich, 1920

Konteks sosial :

Max Weber adalah putra Jerman yang lahir dari keluarga yang cukup berada, ayahnya seorang hakim sedangkan ibunya adalah penganut protestan yang sangat taat. Semenjak Weber beranjak dewasa sangat banyak terlihat baginya pertentangan antara ayah dan ibunya yang berujung dengan pertengkaran dan sampai pada akhirnya ayah dan ibunya harus pisah. Hal ini dipicu karena perbedaan sifat dan cara pandang mereka berdua yang berbeda satu sama lain. Ayah berwatak keras dan sering kali memperlakukan ibunya dengan sangat kasar sedangkan ibunya sangat baik dan taat beragama sehingga tidak jarang Weber memperhatikan keduanya bertengkar. Dalam kondisi seperti inilah Weber dibesarkan sampai akhirnya ia lebih membela ibunya dan sangat membenci ayahnya.

Ketika masih kecil Weber adalah seorang pemalu dan sering sakit, akan tetapi ia sangat jenius dan kritis. Ayahnya lebih memberikan prioritas pada kepentingan politik dan ekonomi sedangkan ibunya memprioritaskan kepada hal-hal yang ideal berhubungan dengan Etika Protestan. Weber menolak sikap ayahnya yang lebih banyak bersikap amoral dan mengarahkan prilakunya sesuai dengan ibunya.

Sedangkan kondisi struktur sosial dan politik di Jerman pada masa Max Weber sangatlah tegang dan penuh kontradiksi seperti halnya dengan kehidupan keluarganya. Karena kepentingan politik yang mendalam dan semangat nasional sehingga ketegangan dan kontradiksi ini sangat mempengaruhi perjuangan batin Weber.

B. Apakah itu Tindakan Sosial ? Jelaskan beserta contoh sendiri!

Tindakan sosial adalah tindakan seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain tergantung rasionalitas dari perbuatan orang tersebut. Tindakan sosial merupakan kajian Weber terhdap sosiologi. teori ini bertentangan dengan teori fungsionalis. Menurutnya dunia terwujud karena “Tindakan Sosial”. Manusia melakukan sesuatu karena mereka memutuskan untuk melakukan itu untuk mencapai apa yang mereka kehendaki. Setelah memilih sasaran, mereka memperhitungkan keadaan kemudian memilih tindakan.

Memahami reaitas sosial yang dihasilkan oleh tindakan itu berarti menjelaskan mengapa manusia menentukan pilihan. Metode yang dikembangkan oleh Weber adalah Verstehen, karena menurutnya sosiologi juga adalah manusia yang mengapresiasi lingkungan sosial dimana mereka berada, memperhatikan tujuan-tujuan warga masyarakat yang bersangkutan dan oleh sebab itu berupaya memahami tindakan mereka, sehingga konsep inilah yang dapat membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu sosial.

Perhatian Weber pada teori tindakan sosial berorientasi pada tujuan dan motivasi pelaku. Memang ada kesamaan pandangan Weber ini denga Marx dalam memperhatikan lintasan besar sejarah dan perubahan sosial mereka yakin bahwa cara terbaik untuk memahami berbagai masyarakat adalah menghargai bentuk-bentuk tipikal tindakan yang menjadi ciri khasnya. Tetapi berbeda dari Marx yang memandang tugas mereka adalah mengungkapkan kecenderungan dalam kehidupan sosial manusia, Weber menolak pandangan tersebut. Weber melakukan rekonstruksi “Makna” dibalik kejadian sejarah yang menghasilkan struktur-struktur dan bentukan-bentukan sosial, tetapi pada saat yang sama memandang semua konfigurasi kondisi historis itu unik.

Untuk memahami tindakan sosial harus dimegerti dalam hubunganya dengan arti subjektif yang terkandung didalamnya. Orang perlu mengembangkan suatu metode untuk mengerti dan mengetahui arti subjektif secara objektif dan analistis.

Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya mengenai tipe-tipe tindakan sosial. Pembeda pokok yang diberikan adalah antara tindakan rasional dan yang non rasional. Singkatnya, tindakan rasioal berhubungan dengan pertimbangan yang sadar dan pilihan bahwa tindakan itu dinyatakan.

Tipe-tipe tindakan sosial :

1. Tindakan tradisional

Contoh : seorang ibu mengadakan mendoa 100 hari meninggal suaminya dengan mengundang kerabat dan tetangga.

2. Tindakan afektif

Contoh : seorang anak berteriak dan menangis sekeras mungkin untuk meminta bantuan karena ia terjatuh dari sepeda.

3. Tindakan berorientasi nilai

Contoh : pemilik angkot mempermak dan memberikan aksesoris yang unik dan lucu pada angkotnya untuk menjadikan tampilan mobilnya dapat dilirik banyak penumpang dengan nilai keindahan yang dia yakini dapat meningkatkan penghasilannya.

4. Tindakan berorientasi tujuan

Contoh : seorang guru yang berdandan maksimal, berpakaian menarik dan rapi untuk siap mengajar di kelas.

C. Apa hubungan tindakan sosial dan makna ?

Semua tindakan sosial memiliki makna, Weber mengatakan bahwa tindakan sebagai sebuah prilaku yang bermakna secara subjektif yang masih memerlukan penjelasn lagi. Hubungan tindakan sosial dan makna yaitu dengan maknalah kita dapat mengetahui apa motif dari tindakan sosial yang dialkukan seseorang. Tindakan sosial yang dilakukan seseorang akan dapat kita pahami atas makna yang ia berikan atas tindakan yang dilakukannya tersebut, baik tindakan itu berdasarkan rasionalitas atau tidak. Manusia akan selalu bertindak sebagai agen yang menjalankan realitas kehidupan sosial, oleh karena itu cara mereka melakukan tindakan tergantung kepada cara mereka memahami atau memberikan makna terhadap prilaku mereka sendiri.

Dengan mempelajari sosiologi kita akan dapat mengamati cara seseorang melakukan penafsiran, memberi makna terhadap realitas. Maka makna yang dimaksud disini adalah makna partisipan yang melakukan konstruk melalui satu proses partisipasi dalam kehidupan dimana ia hidup.

Weber Dalam membangun teori sosiologinya menjadikan individu sebagai pusat dalam kajiannya. Ia melihat bagaimana individu menjalin dan memberi makna terhadap hubungan sosial dimana individu menjadi bagian didalamnya. Oleh karena itu, Weber mengatakan bahwa sosiologi sebagai ilmu yang mengusahakan pemahaman interpretatif mengenai tindakan sosial dengan pendekatan Verstehen, agar dengan cara itu dapat menghasilkan sebuah penjelasan kausal mengenai tindakan sosial dan akibatnya.

D. Apa itu makna ? ada berapa jenis makna? Bagaimana memahami makna?

Makna adalah dasar pemahaman seseorang atas perbuatan yang akan ia lakukan sehingga dijadikan tujuan oleh seseorang dalam melakukan suatu tindakan sosial tertentu. Setiap tindakan sosial akan dapat kita mengerti apa maksud dan tujuannya melakukan perbuatan tersebut jika kita menggunakan pendekatan verstehen dan mengetahui apa pemaknaan yang diberkan oleh sipelaku atas tindakan tersebut. Dengan itu kita dapat memahami dan mengerti dengan jelas motif pelaku melakukan sebuah tindakan. Makna terdiri atas makna objektif dan subjektif.

Memahami makna yaitu dengan menggunakan pendekatan “Verstehen” yang telah dikemukakan oleh Max Weber. Dengan membuat diri kita dapat merasakan dan memposisikan diri layaknya sipelaku , maka kita akan dapat mengetahui makna dan tujuan seseorang melakukan tindakan sosial tersebut.

Proses pemaknaan berawal dari arus pengalaman (stream of experience) yang berkesinambungan yang diterima oleh panca indera. Arus utama dari pengalaman inderawi sebenarnya tidak punya arti tetapi ia aka ada dengan begitu saja. Objek-objeklah yang bermakna, mereka memiliki kegunaan-kegunaan, nama-nama, bagian-bagian yang berbeda dan mereka memberi tanda tertentu. Pengidentifikasian dari dunia pengalaman inderawi yang bermakna inilah yang terjadi didalam kesadaran individu secara terpisah dan kemudian secara kolektif, didalam interaksi antara kesadaran-kesadaran. Bagian ini adalah satu bagian dimana kesadaran bertindak atas data inderwai yang masih mentah, untuk menciptakan makna didalam cara yang sama, sehingga bisa melihat sesuatu yang bersifat mendua dari jarak itu, tanpa masuk lebih dekat, mengidentiikasinya melalui suatu proses dengan menghubungkan dengan latar belakangnnya.

2 komentar: